Anak Rohingya Antusias Belajar di Sekolah Dadakan
ACEH – Meratapi nasib dengan kondisi tidak memungkinkan seakan mulai terlupakan. Hal ini terlihat ketika anak-anak pengungsi Rohingya antusias mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolah dadakan. Para relawan membantu mereka mengisi hari-hari dengan menuntut ilmu di lokasi pengungsian.
Sebuah sekolah dadakan didirikan relawan di tempat penampungan di Pelabuhan Kuala Langsa, Aceh. Selasa 2 Mei 2015, anak-anak dari etnis Rohingya mengikuti berbagai materi pelajaran yang diberikan para relawan di sekolah tersebut.
Para pengungsi dengan tulus memanggil satu per satu anak-anak pengungsi Rohingnya di tenda dan mengajak mereka belajar. Mereka tersenyum, riang, sejenak melupakan apa yang dirasakan saat itu.
Spontan anak-anak Rohingya langsung beranjak dan dengan semangatnya duduk rapi berjajar mengikuti pelajaran di beberapa tenda yang disediakan relawan.
Materi pelajaran yang diberikan juga bermacam-macam, mulai bahasa Indonesia, bahasa Inggris, berhitung, sampai pengetahuan umum.
“Dengan sekolah dadakan ini semoga anak-anak Rohingya tidak terbelenggu dalam kesedihan yang mereka alami selama ini,” kata Rahma, relawan dari Dompet Duafa Medan, Rabu (3/6/2015).
Rasa kemanusian yang tinggi terhadap nasib etnis Rohingya beserta anak-anaknya membuat bantuan untuk para pengungsi terus mengalir.
Salah satunya Partai Perindo di Aceh yang langsung turun ke lokasi pengungsian menyalurkan bantuan berupa sembako, peralatan mandi, dan perlengkapan ibadah. Perindo juga memberikan bantuan kepada perempuan dan anak-anak Rohingya.
“Semoga apa yang diberikan Partai Perindo bermanfaat bagi para pegungsi Rohingya, khususnya anak-anak pengungsi yang sangat membutuhkan bantuan,” kata Ketua DPW Perindo Aceh, Hamdani.
Saat ini, 672 dari 1.759 pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang berada di Aceh masih menempati penampungan di Pelabuhan Kuala Langsa. Mereka masih menunggu mengenai kejelasan nasibnya.
Sebagian besar pengungsi Rohingya mengatakan tidak ingin kembali ke Myanmar dan berharap mendapat perlindungan sementara dari Pemerintah Indonesia.
sumber: okezone.com
No comments:
Post a Comment