Trik Lulus Tercepat dengan IPK Tertinggi
JAKARTA - Setiap wisuda, kampus pasti akan mengumumkan lulusan tercepat, peraih IPK tertinggi dan wisudawan termuda. Mau mengikuti jejak mereka? Ini triknya.
Pada upacara wisuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terakhir, Muhammad Sigit Antoni dari program studi Keolahragaan, berhasil meraih nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi yaitu 3,90. Untuk bisa mendapatkan semua itu, Andi butuh perjuangan keras dengan belajar di sela kegiatannya yang padat. Selama kuliah, dia tercatat aktif di himpunan mahasiswa ilmu keolahragaan serta BEM FIK UNY.
Selain tekun belajar, Andi juga punya kiat lain. "Saya menyadari bahwa semester awal itu menentukan, sehingga saya selalu menjalin komunikasi yang baik dengan kakak angkatan dan dosen," ungkap Andi, seperti dikutip dari laman UNY, Sabtu (6/6/2015).
Sementara itu, Jumrotul Hasanah meraih predikat lulusan tercepat dengan masa studi tiga tahun enam bulan. Bahkan, nilai IPK-nya juga sangat tinggi, yaitu 3,81.
Tidak berbeda dengan Sigit, Jumrotul juga aktif di berbagai kegiatan organisasi. Dua organisasi yang dimasukinya adalah Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara serta BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Bahasa Asing Safel UNY.
Trik gadis kelahiran 23 Mei 1993 agar cepat lulus adalah menargetkan untuk mengambil 24 SKS setiap semester. Bahkan, dia sudah memikirkan judul skripsi pada semester empat.
"Saya juga tidak pernah menunda tugas kuliah," imbuhnya.
Predikat wisudawan termuda disematkan pada Nahida Rifa'atus. Gadis kelahiran 10 November 1994 itu berhasil mendapat gelar sarjana pada usia 20 tahun enam bulan.
Sejak duduk di bangku kelas satu Sekolah Dasar, Nahida memang sudah berprestasi. Dia mengambil kelas akselerasi di jenjang SMP sehingga masih berusia 16 tahun saat menyandang status mahasiswa. Pada saat wisuda, lulusan jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial tersebut mendapatkan IPK 3,57.
No comments:
Post a Comment